Selasa, 26 Maret 2013

Sistem Pengujian Komputer






Pengujian software sangat diperlukan untuk memudahkan software aplikasi yang akan dibuat menjadi mudah untuk dipasang pada komputer pengguan. Pengembang harus membuat atau menggunakan program khusus yang digunakan bisa membuat paket instalasi, supaya progam instalasi menjadi baik. Testing sendiri memiliki arti elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Pengujian software haruslah didefinisikan dalam proses rekayasa perangkat lunak atau software engineering. Sejumlah strategi pengujian software telah diusulkan dalam literatur. Semuanya menyediakan developer software dengan template untuk pengujian. Dalam hal ini, semuanya harus memiliki karakteristik umum berupa :
  •  Testing dimulai pada level modul dan bekerja keluar kearah integrasi pada sistem berbasiskan computer.
  •  Teknik testing yang berbeda sesuai dengan poin-poin yang berbeda pada waktunya.
  • Testing diadakan oleh software developer dan untuk proyek yang besar oleh group testing yang independent.
  • Testing dan Debugging adalah aktivitas yang berbeda tetapi debugging harus diakomodasikan pada setiap strategi testing.
Langkah-langkah Pengujian Software Kemudian kita akan menjalankan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pengujian software sebagai berikut. Terdapat 4 langkah yaitu:
  • Unit testing-testing per unit yaitu mencoba alur yang spesifik pada struktur modul kontrol untuk memastikan pelengkapan secara penuh dan pendeteksian error secara maksimum
  • Integration testing – testing per penggabungan unit yaitu pengalamatan dari isu-isu yang diasosiasikan dengan masalah ganda pada verifikasi dan konstruksi program
  • High-order test yaitu terjadi ketika software telah selesai diintegrasikan atau dibangun menjadi satu –tidak terpisah-pisah 
  • Validation test yaitu menyediakan jaminan akhir bahwa software memenuhi semua kebutuhan fungsional, kepribadian dan performa.
Setelah kita menyelesaikan langkah-langkah pada pengujian software, kita dapat mengetahui kriteria dari hasil testing yang dilakukan diantara lain, yaitu :
  •  Dengan menggunakan model statisitik dan teori software reliability, model dari kegagalan software-yang tidak terdeteksi selama testing-sebagai fungsi dari waktu eksekusi dapat dikembangkan
  • Sebuah versi dari model kegagalan yang disebut logarithmic Poisson execution-time model.
Test Unit (Test Level Komponen) Pengujian unit: Komponen individual yang diuji secara independen untuk memastikan kualitasnya. Fokusnya untuk tidak menutup error pada desain dan implementasi, diantaranya adalah:
  • struktur data pada sebuah komponen
  •  logika program dan struktur program pada sebuah komponen 
  • interface komponen 
  • fungsi dan operasi dari sebuah component
Penguji/tester unit: pengembang dari komponen. Test Integrasi Selain ada test unit ada pula test integrasi yang mempunyai arti sebuah grup dari component dependent diuji bersama untuk memastikan kualitas dari unit integrasinya. Merupakan teknik sistematik untuk membangun struktur program pada saat melakukan testing untuk mencari error. Secara obyektif untuk mengambil modul unit test dan membangun struktur program yang telah dirancang oleh desainnya. Fokusnya untuk meng-uncover error pada: desain dan konstruksi arsitektur software, Fungsi-fungsi yang terintegrasi atau operasi pada level sub-system interface dan interaksi, Integrasi resource dan/atau integrasi lingkungan, Penguji integration: pengembang dan/atau test engineer Strategi Pengujian Integrasi Ada 2 pendekatan strategi penguji integrasi, yaitu :

1. integrasi non-incremental: Big Band, menggabungkan (atau mengintegrasi) semua bagian dalam sekali. Terdapat keuntungan dan kerugian dari integrasi ini, keuntungannya antara lain: Sederhana sedangkan kerugiannya yaitu: sulit untuk men-debug, tidak mudah untuk mengisolasi error, tidak mudah untuk memvalidasi hasil test, mustahil untuk membentuk sebuah sistem terintegrasi impossible
2. integrasi incremental: mengintegrasi sistem tahap demi tahap(atau bagian demi bagian) dalam sebuah pesanan yang didesain dengan baik. Terdapat tiga metode penting pada integrasi ini:
a. Top-down, adalah Modul-modul diintegrasi dengan memindahkan downward melalui struktur kontrol. Modul subordinate ke modul kontrol utama digabung ke sistem dalam cara depth-first atau breadth-first. Proses integrasi memiliki lima langkah diantaranya adalah :
  • · Modul kontrol utama digunakan sebagai sebuah test driver, dan stubs disubstitusi untuk semua modul secara langsung ke modul kontrol utama.
  •  Stub subordinate digantikan sekali satu waktu dengan modul actual. 
  •  Test terkonduksi sebagai tiap modul diintegrasi. 
  • Pada pelengkapan tiap kumpulan test, stub lainnya diganti dengan modul real.
  • Pengujian regresi dapat dikonduksi.
Integration top-down keuntungan dan kerugiannya: biaya kostruksi stub dan fungsi kontrol utama dapat diuji lebih cepat.

b. Integrasi Bottom-Up adalah modul pada level terbawah diintegrasi pertama, kemudian dengan menggerakkan keatas melalui struktur kontrol. Proses integration(lima langkah):
1. Modul low-level dikombinasikan ke cluster yang menunjukkan sebuah sub-function software spesifik.
2. Sebuah driver ditulis untuk meng-coordinate input dan output test case.
3. Test cluster diuji.
4. Driver dipindah dan cluster digabungkan bergerak ke atas dalam struktur program.

Integrasi bottom-up keuntungan dan kerugiannya yaitu: tidak ada biaya stub, perlu pengujian driver, tidak ada sistem yang dapat dikontrol hingga langkah terakhir

c. Sandwich Integrasi

Regression Testing merupakan aktivitas yang membantu untuk memastikan sebuah perubahan (yang berkaitan dengan testing atau penjelasan lain) tidak menghasilkan perilaku yang tidak diharapkan atau error tambahan. Regression tes terdiri dari 3 kelas, yaitu: sebuah contoh yang mewakili tes yang akan menguji semua fungsi software, tes tambahan yang berfokus pada fungsi software yang tampak yang akan berubah akibat perubahan lain, tes yang berfokus pada komponen software yang telah berubah.

Validation testing. Uji Validasi : Software yang berintegrasi diuji berdasarkan pada kebutuhan untuk memastikan bahwa kita memiliki produk yang benar. Fokus-nya adalah untuk meng-uncover error pada:
1. Input/output sistem
2. Informasi fungsi sistem dan data
3. Interface sistem dengan bagian eksternal
4. User interface
5. Perilaku dan performance sistem.

Uji Sistem, adalah Sistem software diuji keseluruhan. Ini memverifikasi semua elemen secara langsung untuk memastikan bahwa semua fungsi dan performance sistem diterima dalam lingkungan target. Terbagi menjadi 5 bagian yaitu :
1. Recovery Testing : sistem tes yang menekan software untuk gagal dengan cara yang bervariasi dan memverifikasi perbaikan sendiri dengan baik
2. Security Testing : usaha untuk memverifikasi mekanisme perlindungan yang dibuat dalam sistem apakah akan melindunginya dengan semestinya.
3. Stress Testing : didesain untuk menghadapi program dengan situasi abnormal.
4. Performance Testing : didesain untuk menguji performa software ketika bekerja dalam konteks pengintegraian sistem.
5. Pengujian instalasi : didesain untuk menguji prosedur instalasi dan software pendukungnya.

Rencana Uji, kemudian pada tahap rencana uji berhubungan dengan mengeset standar untuk pengujian proses dibanding penggambaran pengujian produk. Test plan/rencana uji terdiri atas:
1. standar untuk proses pengujian
2. resource yang diperlukan (hardware, software dan engineer)
3. jadwal pengujian (pengujian task dan milestones)
4. uji item (apa yang harus diuji)
5. prosedur recording test (hasil test harus secara sistematis direkam)
6. constraint Debugging Kemudian pada saat debugging terdapat gejala-gejala yang mungkin terjadi
7. Gejalanya mungkin sebagai hasil dari masalah pemilihan waktu dibanding masalah proses
8. Kemungkinan sulit secara akurat mereproduksi kondisi input
9. Gejalanya mungkin terjadi dalam waktu yang dekat berkelanjutan
10.Gejalanya mungkin berkaitan dengan penyebab yang didistribusikan melewati sejumlah task yang berjalan pada prosesor yang berbeda.

Terdapat 3 kategori pendekatan Debugging:
1. Brute force : metode yang paling umum dan lebih efisien untuk mengisolasi penyebab dari error software
2. Backtracking : metode yang dapat berhasil pada program kecil
3. Cause elimination : perwujudan dari induksi atau deduksi dan pengenalan dari konsep binary partitioning Test Issues pada dunia nyata.

Pengujian software lainnya: Pengujian GUI, Pengujian Software Berorientasi Object, Pengujian Komponen dan Pengujian Berbasis Komponen Software, Pengujian Fitur spesifik Domain, Pengujian Sistem Berbasis Web. Contoh dari Pengujian Sistem IMPLEMENTASI ENTEPRISE SISTEM Enterprise system adalah sistem berbasis software untuk membantu pengelolaan sistem informasi pada suatu organisasi dengan skala besar. Skala besar berarti volume transaksi yang besar, concern terhadap kualitas informasi yang tinggi, mengintegrasikan berbagai proses bisnis, lintas bidang (horisontal) maupun lintas strata (vertikal). Contoh dari ES adalah ERP (Enterprise Resource Planning) atau e-Business secara umum, e-Government, dan ingrated software lainnya Mengimplementasikan ES tidak mudah, atau setidaknya memilki strategi yang berbeda dengan sistem lain yang terbatas ruang lingkupnya, penggunanya dan tidak terpadu. Implementasi di sini bermakna bahwa software telah dapat digunakan dan bisa memberikan value bagi penggunanya sesuai tujuan pemanfaatan software tsb. Implementasi ini bisa dilakukan secara internal organisasi (oleh divisi IT/MIS) atau dengan pihak eksternal dalam kerangka proyek dan terikat legalitas berbentuk kontrak. implementator sebagai pihak eksternal yang melakukan implementasi dan klien sebagai organisasi yang diimplementasikan softwarenya. Implementasi ES berbeda dengan implementasi software berskala kecil atau yang penggunanya tunggal seperti MS Word, Database Rental VCD atau website, meskipun produknya sama-sama software yang berjalan di atas server dan membutuhkan konektivitas. Tentu nanti ada strategi yang berbeda, metode pemilihan bahan yang berbeda, tahapan yang berbeda, standar-standar tertentu, dst. Demikian pula dalam konteks software, bisa dipilah berdasar cakupan penggunaannya, bisa dilihat juga dari jenisnya (generik dan customized), yang masing-masing punya strategi implementasi yang berbeda. SE berkaitan dengan pengelolaan sistem informasi, yang tidak hanya bicara teknologi saja, tapi berkaitan dengan proses bisnis, struktur organisasi dan manusianya. Pola pikir ”developer” adalah menganggap suatu problem bisa selesai dengan solusi berbasis software yang baik dan tepat. Tapi apakah cukup seperti itu? Dalam membangun solusi, ya itu cukup, tapi belum tentu menjamin kesuksesan implementasi. Pola pikir developer cenderung berfokus pada analisis dan development tidak pada implementasinya. Padahal sukses tidaknya proyek software, baik buruknya reputasi implementator, seringkali orang luar melihat pada keberhasilan implementasinya dan value yang didapatkan klien. ES untuk organisasi dengan puluhan divisi, ribuan orang, puluhan kepentingan, dan mungkin ratusan konflik. Apalagi jika software yang kita implementasikan bukan sekedar supporting tools tapi adalah core dari bisnis itu sendiri (konsep e-business). Cara implementasi dengan pola pikir seperti ini hanya akan menghasilkan solusi dan software yang bagus, tapi tidak optimal dan memberikan value untuk organisasi tsb, atau bahkan malah tidak pernah akan digunakan.






http://enikusuma.wordpress.com/2010/09/24/pengujian-software/


http://elearning.amikom.ac.id/.../TESTING%20PERANGKAT%20LUNAK










Pengaturan Sumber Daya Suatu Sistem Operasi


Sistem operasi bertanggung jawab untuk mengelola seluruh sumber daya yang terdapat pasar sebuah sistem komputer dan menghubungkan sumber daya tersebut dengan pengguna ataupun dengan program lain sehingga program yang terdapat di computer dapat mengakses dan menggunakan sumber daya tersebut. Pengaturan sumber daya dilakukan agar tidak terjadinya konflik saat penggunaan sumber daya antara satu program aplikasi dengan program aplikasi lain yang dapat menyebabkan suatu kesalahan atau eror.
Pada pengaturan sumber daya suatu sistem operasi dapat mencakup hal-hal berikut ini :
• Pengorganisasian atau pengendalian kegiatan komputer
• Pengaturan memori
• Sistem operasi bertanggung untuk melakukan pengaturan memori yang mencakup :
1. Mengalokasikan dan mendealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.
2. Menjaga ruang-ruang di memori yang sedang digunakan dan di program apa yang menggunakannya.
3. Memilih data yang akan diambil dari harddisk dan disimpan sementara ke memori.
• Pengaturan penyimpanan di harddisk Sistem operasi bertanggung jawab untuk melakukan pengaturan
   penyimpanan data-data di harddisk.
• Pengaturan proses input dan output data Sistem operasi berfungsi untuk menyeragamkan operasi-operasi
  di perangkat input- output.
• Manajemen file Majaemen yang dilakukan oleh system informasi adalah :
1. Pembuatan dan penghapusan file
2. Pembuatan dan penghapusan folder
3. Mendukung manipulasi file dan folder
4. Memetakan file ke tempat penyimpanan tetap (harddisk)
5. Mem-backup file ke media penyimpanan

Henry Pandia. Teknologi Informasi dan komunikasi.Erlangga


Komputer




Komputer mempunyai ukuran, kecepatan, dan kemampuan yang sangat bervariasi. Berdasarkan kriteria tersebut, computer dapat dikelompokan menjadi empat bagian, yaitu

1. Komputer pribadi (personal computer / PC):
• Mempunyai ukuran yang bermacam-macam, namun bila dibandingkan dengan ukuran mainframe, ukuran PC sangat kecil.
• Beberapa jenis PC mempunyai mikroprosesor lebih dari satu sebagai tambahan pada prosesor utama yang memungkinkan mempunyai beberapa koprosesor yang berfungsi untuk menangani pekerjaan-pekerjaan yang khusus.
• Computer PC digunakan sebagai alat bantu Pekerja-pekerja di kantor, lembaga- lembaga pendidikan, maupun rumah-rumah.
• Fungsi PC bermacam-macam, mulai dari penggunaan melayani pelanggan, membuat dokumen-dokumen, mengolah data-data bisnis, mengelola data-data riset, melakukan simulasi penelitian, sampai pada penggunaan untuk hiburan.

2. Superkomputer (mainframe):
• Mainfrrame atau supercomputer merupakan computer yang paling canggih yang dilengkapi dengan berbagai kemampuan yang sangat handal.
• Beberapa mainframe digunakan untuk pekerjaan tertentu saja,misalnya menyalin dan menyimpan hasil-hasil penelitian dari percobaan di laboratorium. Sebaliknya, ada juga mainframe yang digunakan untuk banyak pekerjaan sekaligus.
• Digunakan pula untuk proyek-proyek besar, seperti untuk mendesign pesawat terbang, menganalisis molekul-molekul obat, menangani data-data di bank, dan sebagainya. 

3. Dedicated komputer
• Komputer yang dibuat dengan tujuan tertentu saja, sebagai contoh video game. 

4. Embedded komputer Personal Komputer
• Komputer yang berfungsi sebagai unit control dan ditempatkan di peralatan yang membutuhkan pengendalian otomatis.
• Biasanya mempunyai mikroprosesor tunggal.
• Beberapa peralatan yang mempunyai embedded computer di dalamnya adalah telepon, videotape recorder, pendingin ruangan, dan mobil yang dilengkapi system pengapian yang dikendalikan, dan sebagainya. 
• Membantu untuk mengendalikan penerbangan pesawat, mengendalikan penerbangan pesawat, mengendalikan satelit agar tetap pada orbitnya, dan mengendalikan peluru kendali agar menemukan target yang dituju.
 • Dapat juga digunakan untuk mengendalikan gerakan dari robot-robot yang digunakan di industri



Henry Pandia. Teknologi Informasi dan komunikasi.Erlangga

Kriteria manjer proyek yg efektif



                Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan dan teknologi.
Sedangkan Manajer Proyek adalah seseorang yang bertindak sebagai pimpinan dalam suatu proyek. Seorang manajer proyek sangat berperan penting dalam adanya suatu proyek, karena sebuah kegagalan dan keberhasilan dari proyek tersebut ditentukan oleh manajer proyek itu sendiri.
Tiga karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi seorang Manajer Proyek, yaitu:
1.       Karakter Pribadinya, antara lain:
a.       Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
b.      Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
c.       Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.
2.       Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola, antara lain:
a.       Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
b.      Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
c.       Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
d.      Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
e.      Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
3.       Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin
a.       Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
b.      Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
c.       Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
d.      Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
e.      Selalu terbuka atas hal-hal yang mendorong kemajuan.


Sumber:

               

DITJEN SDPPII


Apa sih sebenarnya DITJEN SDPPI itu?apa sih kepanjangan dari DITJEN SDPPI?bagi kaum awam pasti sangat jarang mendengar ditjen yang satu ini. DITJEN SDPPI itu kepanjangan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkar Pos dan Informatika.

Sejarah DITJEN SDPPI
Setelah mengalami beberapa perubahan struktur organisasi dan tata kerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2010 silam dan diterbitkannya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika no.17/PER/M.KOMINFO/10/2010. Pada peraturan sebelumnya dalam Permenkominfo no.25/PER/M.KOMINFO/07/2008 hanya terdiri dari 3 direktorat jenderal dan 2 badan, yaitu Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Direktorat Jenderal Aplikasi dan Telematika dan Direktorat Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi. Kemudian untuk 2 badan yang ada adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Badan Informasi Publik. Pada perkembangannya ternyata pada struktur yang baru ini terjadi suatu pemekaran pada salah satu Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi menjadi 2 Direktorat Jenderal dan 1 Badan. Dengan demikian pada struktur Kementerian Komunikasi dan Informatika yang baru terdapat empat Direktorat Jenderal, yaitu Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi dan 1 Badan yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Kinerja dari DITJEN SDPPI ini adalah berfokus pada pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian suatu sumber daya dan perangkat pos dan informatika yang terkait dengan penggunaan oleh internal/pemerintah maupun masyarakat luas. Jika dilihat dari kinerja SDPPI diatas dapat disimpulkan bahwa wilayah pengelolaan, fasilitas dan pengaturannya hanya berfokus pada sumber daya dan perangkat pos dan informatika saja.

Struktur Organisasi STDPPI
Untuk menjalankan tugas seperti yang dipaparkan sebelumnya, direktorat jenderal sumber daya dan perangkat pos dan informatika mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika;
4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; dan
5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika.
DITJEN SDPPI tidak hanya mempunyai dan menyelenggarakan fungsi, DITJEN SDPPI ini pun terdapat struktur organisasi yang terdiri dari :
1. Sekretariat Direktorat Jenderal;
2. Direktorat Penataan Sumber Daya;
3. Direktorat Operasi Sumber Daya;
4. Direktorat Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika;
5. Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika;

Unit Pelaksana Teknis, yaitu :
1. Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi.
2. Monitoring Spektrum Frekuensi, yang terdiri dari Balai/Loka/Pos Monitoring Spektrum Frekuensi tersebar di 35 lokasi.

Pengelolaan Spektrum Frekuensi Radio
Spektrum Frekuensi Radio adalah berupa susunan-susunan pita frekuensi radio yang mempunyai frekuensi lebih kecil dari 3000 Ghz sebagai satuan berupa getaran gelombang-gelombang elektromagnetik merambat dan dapat ditemukan dalam dirgantaran (berupa udara dan bahkan antariksa). Spektrum frekuensi radio sendiri merupakan suatu sumber daya alam yang bersifat terbatas dan perlu dikelola dengan sebaik-baiknya karena di Indonesia merupakan jumlah terbesar pengguna telekomunikasi berupa pengguna telepon selular. Tugas dari Ditjen SDPPI diantaranya pada pengelolaan spektrum frekuensi radio adalah:
1. Untuk melaksanakan perumusan kebijakan
2. Melaksanakan analisa, dan evaluasi pada bidang operasi frekuensi radio
3. Melakukan penataan, penetapan, operasi dan sarana frekuensi radio

DITJEN SDPPI Dalam Mendukung Industri Dalam Negeri
1. Dukungan yang diberikan oleh Ditjen SDPPI terhadap industri yaitu memberikan segala kesempatan kepada setiap penyelenggara telekomunikasi dan pemberitahuan dalam pembayaran kewajiban atau dalam sering disebut dalam dunia telekomunikasi adalah BHP atau Biaya Hak Penyelenggara.
2. Pada tanggal 31 Mei 2001, menteri Kominfo Bapak Tifatul Sembiring yang telah meresmikan sebuah balai pelatihan dan pengembangan teknologi Informasi dan komunikasi (BBTIK) di suatu tempata kawasan industri Jababeka, Bekasi Kawasan industri jababeka yang dibuat oleh kominfo ini juga dapat bangun dengan bantuan hibah dari Pemerintah Korea Selatan melalui KOICA ( Korea Internasional Coorperation Agency ). Dengan terjadinya kerja sama antara Indonesia dan Korea selatan ini, membuat industri di Indonesia semakain maju dengan dibuatnya suatu balai pelatihan yang dapat memajukan industri melalui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.


Sekilas tentang APPJI (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)







APJII itu merupakan kepanjangan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, berdiri APJII itu terjadi saat musyawarah Nasional tahunan nih tepatnya pada tanggal 15 mei 1996. Pada saat berdirinya APJII ini maka dibuatlah dewan pengurus APJII yang diberi jangka waktu masa kerja 3 tahun pertamanya untuk melakukan hal yang merupakan program utama dalam perkembangan jaringan internet yang ada di Indonesia. Nah, berikut ini merupakan beberapa program utama yang harus dikerjakan, yaitu :

• Tarif jasa internet

• Pembentukan Indonesia-Netrwork Indonesia center (ID-NIC)

• Pembentukan Indonesia internet Exchange (IIX)

• Negoisasi Tarif infrastruktur jasa telekomunikasi

• Usulan jumlah dan jenis provider




Tidak hanya program utama yang dibuat dalam berdirinya APJII ini, melainkan pula terdapat visi dan misi dari APJII yang harus kita ketahui sebelum diantaranya sebagai berikut :

• Membantu para anggota dalam menyediakan jasa internet yang berkualitas bagi

masyarakat Indonesia.

• Memasyarakatkan Internet dalam menunjang pengembangan sumber daya manusia di

Indonesia.

• Mendukung terciptanya peluang bisnis pengusaha Indonesia melalui penyedian sarana

informasi.

• Membantu pemerintah dalamusaha pemeretaan ekonommi di tanah air melalui kesempatan

akses terhadap informasi dan komunikasi secara merata di seluruh pelosok Indonesia.

• Membantu para anggota dalam menyediakan sumber-sumber informasi mengenai Indonesia.

• Meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam kerjasama Internasional.




Dari visi dan misi yang dapat kita lihat pada bagian atas, kita juga harus dpat mengetahui tugas apa saja dikerjakan oleh APJII tersebut dalam pengembangan dalam dunia internet ini. Berikut ini adalah beberapa tugas yang dikerjakan oleh APJII :

• Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan diantara para anggotanya.

• Membantu usaha arbitrase dalam arti menengahi, mendamaikan dan menyelesaikan

diantara anggota.

• Melindungi kepentingan para anggota.

• Dapat menjadi sebuah mitra pemerintah dalam membangun sarana informasi dan

komunikasi nasional dan internasional, yang sehingga seluruh sumber daya yang

dapat digerakan secara terpadu , efisien, dan pastinya efektif.

• Menyelenggarakkan komunikasi dan konsultasi antar anggota, antar anggota dengan

pemerintah dan antara anggota dengan asosiasi/sebuah organisasi semitra di dalam

dan diluar negeri, serta dunia usaha pada khalayak umumnya.

• Dapat menyelenggarakan hubungan dengan suatu badan perekonomian dan badan-badan

lain yang berkaiatan dengan dan dapat bermanfaat bagi APJII dalam nasional maupun

internasional.

Pada APJII pun terdapat suatu bagan/struktur dalam organisasi yang sangat penting keadaannya untuk dapat bekerjasama satu sama lain, berikut ini adalah struktur yang ada pada APJII :

• Musywarah Nasional/ Musyawarah Nasioanal Luar Biasa.

• Dewan pelindung/Pembina

• Dewan Pengurus

a)Anggota Dewan Ketua

b)Sekretaris Jenderal

c)Bendahara

• Badan Pelaksana Harian




Perkembangan Internet Dari Segi Content

Maraknya perkembangan media internet pun semakin meriah dan variatif, ini menandakan perkembangan internet dari tahun ke tahun sangat pesat. Hal ini dapat terjadi karena perkembangan zaman dan perkembangan semakin banyaknya pengguna internet yang menginginkan layanan internet secara lebih baik dan sehat. Dari tahun ke tahun berbagai web selalu menyediakan content-content terbaru agar dapat meenarik perhatian para npengguna internet.




ID CERT

Internet aman dan sehat merupakan hal yang harus bisa kita dapatkan selama kita menggunakannya, oleh sebab itu ada ID CERT yang banyak memberikan segala informasi mengenai keamanan dalam segala penggunaan internet. ID CERT itu sendiri adalah organisasi yang melakukan segala advokasi dan koordinasi setiap penangan insiden keamanan berinternet di Indonesia. ID CERT itu sendiri kepanjangan dari Indonesia Computer Emergency Response Team.




ID NIC

Semakin berkembangnya yang cukup tinggi, maka akan terjadi pula kebutuhan akan mengorganisasikan jaringan secara baik dan dapat berkesinambungan satu sama lainnya. Oleh sebab itu, makan dibuatlah ID NIC yang bertujuan untuk tersedianya pengelolaan informasi jaringan nasional yang mandiri dan berkelanjutan. ID NIC ( Indonesian Network Information Center ) yang merupakan inisiatif yang sangat didukung penuh oleh APJII yang dapat juga bisa mengembankan menjadi fungsi dan peranannya dalam menyediakan segala informasi jaringan di Indonesia, sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dalam negeri maupun kebutuhan masyarakat internasional. Peranan dan ruang lingkup dari kinerja country NIC setiap negara pasti berbeda antara lain sebagai berikut :

• Ada yang terfokus pada pembagian alamat IP

• Pendaftaran domain

• pengelolaan domain

• Pengelolaan informasi-informasi lain yang relevan




http://www.apjii.or.id

Cocomo


COCOMO (Constructive Cost Model) dikembangkan pada tahun 1981 oleh Barry Boehm. Barry Boehm mendesain COCOMO untuk memberikan estimasi/perkiraan jumlah Person-Months untuk mengembangkan suatu produk software. Menurut Olson (2003, pp134-15), COCOMO digunakan untuk menghitung usaha yang dibutuhkan untuk mengembangkan software. Pemodelan estimasi empiris dengan COCOMO dengan satu persamaan untuk memprediksi: kemajuan proses pengembangan, lamanya proyek, ukuran staf, dan jumlah baris kode program.
COCOMO terdiri dari tiga bentuk hirarki semakin rinci dan akurat. Tingkat pertama, Basic COCOMO adalah baik untuk cepat, order awal, kasar estimasi besarnya biaya perangkat lunak, namun akurasinya terbatas karena kurangnya faktor untuk memperhitungkan perbedaan atribut proyek (Cost Drivers). Intermediate COCOMO mengambil Driver Biaya ini diperhitungkan dan Rincian tambahan COCOMO account untuk pengaruh fase proyek individu.
Ada tiga model COCOMO, yaitu:
1.       Dasar COCOMO
Model static single valued yang menghitung kemajuan dan biaya pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi dari ukuran program.
2.       Intermediate COCOMO
Menghitung kemajuan pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi dari ukuran program dan kumpulan komponen biaya lainnya.
3.       Mode Embedded
• Diterapkan pada proyek yang rumit dengan jumlah lebih besar dari 300 KLOC
• Memerlukan tim yang besar dan tingkat inovasi yang lebih baik
• Terdapat hubungan yang sangat kuat antara perangkat lunak, perangkat keras dan batasan operasi yang harus dipenuhi system.

Sumber:
http://agustinadewic.blogspot.com/2011/04/cocomo.html
http://singlesmilesoup.blogspot.com/2012/04/cocomo.html
http://blog.tp.ac.id/wp-content/uploads/11/download-084609040311handoutmp.pdf